RSS
Jangan takut untuk belajar sesuatu. Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Everybody Knew....


Lirik Lagu Citra Scholastika Everybody Knew Lyrics

* ketika ku lihat kau bersama dia
tak ada penyesalan dalam hidupku
dan apa yang ku rasakan saat ini
seperti dahulu ku tak mengenalmu
*courtesy of LirikLaguIndonesia.net
ketika ku lihat kau bersama dia
tak ada lagi hasrat dalam hidupku
kepada dirimu yang dulu tercinta
tak ada lagi kenangan, takkan lagi harapan

reff:
everybody knew you’re a liar
everybody knew you’re a player
everybody knew you’re never serious
risk your love at me
and i tell you once again baby

repeat *
repeat reff [3x]

serious risk your love at me
and i tell you once again oh baby

E-LEARNING SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PENDUKUNG DALAM PENDIDIKAN JARAK JAUH


A. Alasan perlunya e-learning sebagai salah satu media pendukung dalam pendidikan jarak jauh

Dalam konsep pembelajaran jarak jauh, aktivitas pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar peserta didik, maksudnya bahwa peserta didik yang bertempat tinggal jauh dapat belajar mandiri dengan materi yang telah tersedia baik dalam bentuk media cetak, media massa, media telekomunikasi. Dalam pendidikan jarak jauh, kami memaparkan mengenai salah satu mendukung dalam pendidikan jarak jauh yaitu e-learning, Menurut kami, dilihat dari segi fleksibilitas, dalam pembelajaran konvensional di kelas mengharuskan peserta didik untuk hadir di kelas pada jam-jam tertentu, maka e-learning sebagai salah satu media pendukung dalam pendidikan jarak jauh, memberikan terobosan baru dalam memilih waktu dan tempat untuk mengakses pelajaran. Peserta didik tidak perlu mengadakan perjalanan menuju tempat pelajaran sesuai dengan jadwal pelajarannya, e-learning bisa diakses dari mana saja dengan melalui akses Internet. E-learning memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk memegang kendali atas kesuksesan belajar masing-masing, artinya peserta didik diberi kebebasan untuk menentukan kapan akan mulai, kapan akan menyelesaikan, dan bagian mana dalam satu modul yang ingin dipelajarinya terlebih dulu. Ia bisa mulai dari topik-topik ataupun halaman yang menarik minatnya terlebih dulu, ataupun bisa melewati saja bagian yang ia anggap sudah ia kuasai. Jika ia mengalami kesulitan untuk memahami suatu bagian, ia bisa mengulang-ulang lagi sampai ia merasa mampu memahami. Seandainya, setelah diulang masih ada hal yang belum ia pahami, peserta didik bisa menghubungi instruktur, nara sumber melalui email atau ikut dialog interaktif pada waktu-waktu tertentu.

Dilihat dari segi biaya, bisa dihemat dari cara pembelajaran dengan e-learning. Biaya di sini tidak hanya dari segi finansial tetapi juga dari segi non-finansial. Secara finansial, biaya yang bisa dihemat, antara lain biaya transportasi ke tempat belajar dan akomodasi selama belajar (terutama jika tempat belajar berada di kota lain dan negara lain), penyediaan sarana dan fasilitas fisik untuk belajar (misalnya: penyediaan kelas, kursi, papan tulis, LCD player, OHP). Biaya non-finansial yang bisa dihemat juga banyak, antara lain: produktivitas bisa dipertahankan bahkan diperbaiki karena peserta didik tidak harus meninggalkan pekerjaan yang sedang pada posisi sibuk untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar.

E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran. Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu.

B. B. Strategi dalam Pengembangan E-Learning sebagai Media Pendukung dalam Pendidikan Jarak Jauh

Menurut kami, strategi yang digunakan untuk mengembangkan e-learning, yaitu:

a. Analisis Kebutuhan

Dalam tahapan awal, satu hal yang perlu dipertimbangkan apakah memang memerlukan e-learning. Untuk menjawab pertanyaan ini tidak dapat dijawab dengan perkiraan atau dijawab berdasarkan atas sasaran orang lain. Sebab setiap lembaga menentukan teknologi pembelajaran sendiri yang berbeda satu sama lain. Untuk itu perlu diadakan analisis kebutuhan. Kalau analisis ini dilaksanakan dan jawabanya adalah membutuhkan e-learning maka tahap berikutnya adalah membuat studi kelayakan, yang komponen penilaianya adalah:

1. Apakah secara teknis dapat dilaksanakan misalnya apakah jaringan internet bisa dipasang, apakah infrasruktur pendukungnya, seperti telepon, listrik, komputer tersedia, apakah ada tenaga teknis yang bisa mengoperasikanya tersedia.

2. Apakah secara ekonomis menguntungkan, misalnya apakah dengan e-learning kegiatan yang dilakukan menguntungkan bagi peserta didik

3. Apakah secara sosial penggunaan e-kearning tersebut diterima oleh masyarakat

b. Rancangan Instruksional

Dalam menentukan rancangan instruksional ini perlu dipertimbangkan aspek-aspek menurut (Soekartawi, 1999) dalam :

1. Course content and learning unit analysis, seperti isi pelajaran, cakupan, topik yang relevan dan satuan kredit semester.

Dalam hal ini, cakupan materi dan isi pelajaran harus disesuaikan dengan program pembelajaran jarak jauh yang hendak dibuat misalnya di UNNES membuka program PJJPGSD, maka course contentnya harus mencakup tentang materi yang diajarkan di PGSD.

2. Learner analysis, seperti latar belakang pendidikan siswa, usia, seks, status pekerjaan, dan sebagainya.

3. Learning context analysis, seperti kompetensi pembelajaran apa yang diinginkan hendaknya dibahas secara mendalam di bagian ini.

Misalnya di PJJPGSD UNNES, melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan kompetensi di PJJPGSD tersebut.

4. Instructional analysis, seperti bahan ajar apa yang dikelompokan menurut kepentingannya, menyusun tugas-tugas dari yang mudah hingga yang sulit, dan seterusnya.

5. Construct criterion test items, penyusunan tes ini dapat didasarkan dari tujuan instruksional yang telah ditetapkan.

c. Pengembangan

Dalam pengembangan e-learning, yang dilihat dari sisi design dibuat semenarik mungkin agar peserta didik dapat termotivasi untuk mengakses materi maupun tugas yang telah diupload oleh guru/dosen sesuai dengan matakuliah/mata pelajaran tertentu. Kemudian dilihat dari segi penyajian materi, perlu adanya inovasi, sehingga materi yang disajikan tidak hanya dalam bentuk textbook saja. Lalu dari segi penugasan, tidak hanya menampilkan dalam bentuk essay maupun pilihan ganda tetapi bisa dalam bentuk teka teki silang.

d. Evaluasi
Sebelum program dimulai, ada baiknya dicobakan dengan mengambil beberapa sampel orang yang dimintai tolong untuk ikut mengevaluasi. Masukan dari orang lain atau dari peserta didik perlu diperhatikan secara serius. Proses dari beberapa tahapan diatas dapat dilakukan berulang kali, karena prosesnya terjadi terus-menerus. Akhirnya harus pula diperhatikan masalah-masalah yang sering dihadapi sebagai berikut:

1. Masalah akses untuk bisa melaksanakan e-learning seperti ketersediaan jaringan internet, listrik, telepon, dan infrastruktur yang lain.

2. Masalah ketersediaan software (peranti lunak). Bagaimana mengusahakan peranti lunak yang tidak mahal.

3. Masalah skill dan knowledge.

C. C. Aplikasi E-Learning Dalam Pembelajaran Jarak Jauh

E-learning pada era informasi dan komunikasi sekarang ini, merupakan suatu kebutuhan yang besar manfaatannya bagi dunia pendidikan. E-learning adalah suatu sistem pembelajaran yang menggunakan komputer khususnya internet sebagai media pembelajarannya. E-learning bisa dimanfaatkan untuk pendidikan jarak jauh (distance learning). Teknologi komputer dan internet dimanfaatkan dalam pembuatan materi pembelajaran, penyelesaian tugas-tugas, atau sebagai media transfernya. Pembelajar memanfaatkan internet untuk memperoleh materi pembelajarannya berupa berbagai informasi yang banyak dari berbagai sumber informasi.

Penerapan e-learning diantaranya untuk pembelajaran online, terutama di pendidikan jarak jauh. E-learning memberikan kemudahan untuk peserta didik dalam memperoleh sumber referensi informasi yang bermutu langsung dari sumbernya seperti pengajar, para ahli/pakar, atau nara sumber lainnya. Selain itu, memberikan kesempatan juga kepada peserta didik untuk lebih peka dan kritis karena isi materi pembelajaran yang disajikan oleh pengajar bisa dikomentari atau dikritisi langsung. Bahkan peserta didik pun bisa memberikan apresiasi atau persepsinya dengan membuat tulisan khusus berkaitan dengan materi pembelajaran tersebut. Dengan demikian, e-learning mampu mengembangkan cara belajar mandiri sehingga dapat membentuk sikap kemandirian dan daya kritis dari pembelajar.

Salah satu aplikasi e-learning adalah Moodle. Moodle adalah paket software yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan website. Moodle pertama kali dikembangkan oleh Martin Dogiamas yang mempertahankan moodle sebagai paket software e-learning yang free (gratis) dan open source (terbuka source programnya). Moodle terus mengembangkan rancangan sistem dan desain user interface setiap minggunya (up to date). Oleh karena itu Moodle tersedia dan dapat digunakan secara bebas sebagai produk open source. Sistem e-learning berbasis open source (moodle) yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja pengajar dan pemahaman pembelajar terhadap materi pembelajaran. Istilah moodle singkatan dari Modular Object Oriented Dynamic Learning Enviroment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek atau merupakan paket lingkungan pendidikan berbasis web yang dinamis dan dikembangkan dengan konsep berorientasi objek.

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE

DAFTAR PUSTAKA

Albert, Daniel dan Michael B. Mulyadi. 2007. E-learning dan Aspek-aspek Penting dalam Penerapannya. http://bebas.vlsm.org/v06/Kuliah/Seminar-MIS/2007/207/207-11-Ringkasan_Kelompok.pdf, diunduh tanggal 29 Maret 2011, 16:18 WIB

Bahri, Alim. 2008. Manfaat E-learning dalam Pengajaran. http://alim-bahri.blogspot.com/2008/07/manfaat-elearning-dalam-pengajaran.html, diunduh tanggal 29 Maret 2011, 16:01 WIB

Maya. 2010. E-learning Sebagai Media Pembelajaran Jarak Jauh. http://mayaaya95.blogspot.com/2010/04/elearning-sebagai-media-pembelajaran_15.html diunduh tanggal 29 Maret 2011, 17:56 WIB

Miarso, Yusufhadi. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Prawiradilaga, Dewi Salam dan Eveline Siregar. 2007. Mozaik Teknologi Pendidikan. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Suyanto, Asep Hermawan. 2005. Mengenal E-learning. http://www.ipi.or.id/elearn.pdf, diunduh tanggal 29 Maret 2011, 17:00 WIB

 
Copyright 2009 REAL GOOD WITH EDUCATIONAL TECHNOLOGY. All rights reserved.
Free WordPress Themes Presented by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy